Berikut ini akan saya sampaikan hasil penelitian mengenai Dust Return sebagai material baru untuk
Pengembangan Produk PPC fungsi ganda dengan teknik By Pass Process.
Semen
Portland Pozolan (PPC) adalah
suatu semen hidrolis
yang terdiri dari
campuran yang homogen
antara semen portland dengan pozolan
halus, yang diproduksi dengan menggiling Clinker (bahan yang dalam proses
produksinya harus dibakar sampai suhu 1450 °C) dan pozolan bersama-sama,
atau mencampur secara
merata bubuk semen
portland dengan bubuk pozolan,
atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai
dengan 40 % massa Semen Portland Pozolan (Reff.
SNI 15-0302-2004).
Semen
Portland Pozolan pada umumnya diproduksi dengan menggiling terak/clinker,
gypsum, Trass dan atau Fly Ash secara bersama. Trass dan atau Fly Ash ini
berfungsi sebagai pozolanic. Fly Ash merupakan limbah B3 yang dihasilkan dari
Pembangkit Listrik berbahan bakar Batubara, yang ketersediaanya sangat terbatas. Fly Ash selain sebagai
pozolanic, juga berfungsi sebagai material ke 3 untuk meningkatkan kapasitas
produksi dan mengurangi penggunaan klinker. Agar volume produksi tetap terpenuhi
dan kinerja PT. Semen Indonesia meningkat
diperlukan inovasi untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Salah satunya adalah
dengan melakukan inovasi yang telah menghasilkan suatu Invensi dengan judul: Dust Return
sebagai material baru untuk Pengembangan Produk PPC fungsi ganda dengan teknik By Pass Process di Pabrik Tuban. Invensi ini baru pertama dikembangkan
di industri persemenan baik nasional maupun dunia. Invensi ini tidak
menghasilkan produk baru tetapi mengembangkan produk PPC fungsi
ganda yang ada dengan memberi nilai tambah pada produk
tersebut.
Teknologi yang dihadirkan dalam
invensi ini adalah By Pass Proses,
dimana Dust Return yang seharusnya melalui beberapa tahapan proses produksi
dapat secara langsung dimasukkan kedalam produk tanpa adanya sistem
penggilingan akhir (cement mill), sehingga nilai ekonomis Dust Return adalah sama dengan nilai produk/semen.
Dust Return merupakan material waste yang sangat halus hasil
grinding Raw Mill dan hasil sirkulasi umpan dalam SP Calciner. Dengan
ukuran yang sangat halus sekitar 10 mikron, maka Dust Return
dapat ditambahkan langsung kedalam semen PPC tanpa melalui proses penggilingan
akhir, cukup mengikuti proses turbulensi separator fan saja.
Proses
pengembangan ide inovasi
adalah sebagai berikut:
ü
a. Riset/ penelitian :
- Penelitian Awal
Yang meliputi kegiatan penetapan proporsi, analisa
material dengan menggunakan X-Ray Diffraction dan pengujian Kimia Bahan yang
meliputi Lost On Ignition dan Insoluble Matter serta penetapan bahan baku untuk
penilitian.
- Penelitian Akhir
Yang meliputi kegiatan preparasi bahan yaitu pembuatan
Semen PPC dengan penambahan Dust Return pada proporsi yang telah ditetapkan
sebelumnya, pengujian Kimia Semen, pengujian Fisika Semen dan evaluasi hasil
pengujian tersebut.
ü
b. Feasibility Study dan Pengajuan Investasi
Setelah
dilakukan penelitian dan didapatkan kualitas produk yang memenuhi spesifikasi
serta pertimbangan ketersediaan bahan yang akan ditambah tersebut. Maka
dilakukan feasibility study dan pengajuan investasi. Setelah mendapat
persetujuan manajemen maka proyek inovasi ini siap untuk diimplementasikan.
c. EPC (Engineering, Procurement & Construction)
- Engineering
Yaitu pembuatan basic design, lay out dan arrangement, dan
detail design
Design engineering dari implementasi proyek dust return
ini dapat dilihat pada gambar 12-14.
- Procurement
Yaitu Pengadaan barang dan Jasa untuk proyek tersebut.
- Construction
Yaitu pengerjaan mekanikal untuk sistem perpipaan,
kompressor, bin, dan bag filter; pengerjaan listrik dan instrumentasi;
pengerjaan sipil untuk pondasi, struktur maupun building.
- Commisioning
Yang meliputi testing per peralatan yang digunakan dan
testing sistem.
- Trial Production
Yang meliputi kegiatan trial untuk penentuan rate dust dan
pengecekan serta pengendalian mutu semen produk yang dihasilkan
Berdasarkan
data tersebut dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan mutu pada kuat tekan. Hal tersebut
dikarenakan adanya peningkatan sifat dan karakteristik pada semen PPC dengan adanya
penambahan Dust Return. Kenaikan kuat tekan pada semen PPC dengan
penambahan Dust Return karena adanya peningkatan kehalusan semen yang dapat
dilihat pada hasil pengujian Blaine sesuai gambar dibawah.
Dust
return memiliki ukuran partikel lebih halus dibandingkan semen. Kecepatan reaksi hidrasi semen akan
bertambah besar dengan semakin halusnya ukuran partikel. Sebaliknya jika ukuran
partikel semakin besar reaksi hidrasi berjalan lebih lambat. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa jika ukuran partikel semakin halus berarti luas permukaan
total semakin besar. Bertambah luasnya permukaan menyebabkan kemungkinan
terjadinya kontak antara air dengan permukanaan butiran akan menjadi besar.
Akibatnya kemungkinan terjadinya kontak antara air dengan butiran juga menjadi
besar atau dengan perkataan lain, kecepatan reaksi bertambah besar. Pada
industri semen untuk mempercepat proses hidrasi dan pengembangan kuat
tekan dari produk semen, umumnya
dilakukan dengan menggiling lebih halus. Semen yang extra halus hanya akan
menaikkan kuat tekan awal semen saja, sedangkan energi yang digunakan untuk
menggiling cukup besar. Dengan adanya penambahan dust return yang
extra halus dapat meningkatkan blaine pada semen. Sehingga
dust return dapat memperkuat daya rekat pada semen dan meningkatkan kekuatan tekan
pada semen PPC Fungsi Ganda.
Keunggulan inovasi ini:
a. Produk lebih ramah Lingkungan
Pemanfaatan Dust
Return pada semen PPC telah menurunkan penggunaan clinker (bahan yang dalam proses produksinya
harus dibakar sampai suhu 1450 °C) pada semen PPC. Dengan indeks clinker
yang lebih rendah maka produk menjadi lebih ramah lingkungan dan output produksi semen akan meningkat. Jika
dimaksimalkan maka pemakaian Dust Return dapat meningkatkan release produksi
semen sampai dengan 8%.
b. Berdampak Positif pada Kualitas Produk PPC
Penambahan
dust return dapat memperbaiki sifat-sifat semen menjadi lebih halus, menambah
kekedapan, mempermudah pekerjaan (workability dan finishability), menurunkan panas hidrasi, memperbaiki konsistensi semen, menurunkan
kelembaban semen.
c. Tidak
membebani kinerja Cement Mill
Hal ini karena Dust Return diblended pada airslide separator. Sehingga dengan kemampuan grinding mill yang sama dengan ditambahkan
Dust Return, maka volume pada produksi semen PPC makin meningkat. Peningkatan kapasitas ini sebelum
penambahan dust return kapasitas mill 2.406.973.35 Ton/tahun
dengan adanya invensi ini kapasitas mill menjadi 2.599.531.21 Ton/tahun.
Terjadi peningkatan kapasitas sebesar 192.557.87 ton/tahun
disetiap mill.
Demikian hasil penelitian Dust Return sebagai material baru untuk
Pengembangan Produk PPC fungsi ganda dengan teknik By Pass Process.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar